Selamat Datang

Aspirasi anak muda Kutai Barat

Rabu, 01 Juni 2011

Kutukan Raja Tutankhamen

Pada tahun 1922, seorang pria Inggris yang kaya bernama Howard Carter menemukan lokasi penguburan dari Raja Tutankhamen di dalam situs makam Lembah Raja-raja. Ada banyak peninggalan berharga berupa emas, barang2, dan bahkan makanan yang dikuburkan di dalam lokasi ini.

Karena ini adalah penemuan arkeologis besar, banyak ahli arkeologi lain pergi ke situs makam Lembah Raja-raja. Segera setelah itu berbagai hal misterius mulai terjadi. Banyak dari ahli arkeologi, itu yang pernah memasuki makam jatuh sakit dan pada akhirnya meninggal. Diberitakan selama era 1920’s, lebih dari (sekedar)dua lusinan orang ini meninggal tidak lama sesudah memasuki makam RajaTutankhamen . Inilah permulaan kutukan dari RajaTutankhamen.



Di sekitar musim semi th 1923, Lord Carnarvon (donatur dari ekspedisi Howard Carter)digigit oleh nyamuk di pipi ketika bercukur. Hal Itu menyebabkan dia terkena infeksi dan kemudian Lord Carnarvon meninggal, dan pada saat yang bersamaan seluruh lampu2 di dalam kota Cairo secara aneh padam. Pagi itu pada saat Lord Carnarvon meninggal anjing nya mulai menggonggong dan lalu secara tiba2 mati . Kutukan RajaTutankhamen mulai banyak dipublikasikan oleh media. Pemberitaan yang luar biasa media itu menimbulkan berita2 yang lain bermunculan. Ada satu berita yang menyatakan burung kenari Howard carter mati dipatok ular kobra tepat setelah penemuan pintu makam.

Banyak orang percaya kutukan dari Raja Tut adalah benar, sampai pada 1986 seorang dokter Prancis, Caroline Stenger-Phillip menemukan satu penjelasan untuk kematian-kematian yang misterius tersebut. Dr. Stenger-Phillip menyatakan adanya buah-buahan dan sayur-mayur di dalam makam mungkin menyebabkan
timbulnya partikel-partikel debu organik. Partikel-partikel ini mungkin punya mempunyai suatu potensi penyebab alergi. Ia juga mengklaim bahwa para ahli arkeologi mengidap suatu alergi setelah menghirup semua partikel-partikel yang selanjutnya menggiring kepada kematian mereka. Ia tidak percaya bahwa kutukan dari Tut adalah peyebab kematian-kematian yang misterius.


Selasa, 31 Mei 2011

Kutukan Kawin Sedarah Keluarga Charles Darwin

Pencetus teori evolusi, Charles Darwin menikahi sepupu pertamanya, Emma Wedgewood.
Charles Darwin

Masalah kesehatan mendera keluarga Charles Darwin akibat perkawinan dengan keluarga dekatnya. Temuan ini berdasarkan studi terbaru yang mengungkap ironi kehidupan pencetus teori evolusi itu.

Darwin yang menemukan teori sifat genetik mempengaruhi kelangsungan hidup organisme, baik individual maupun spesies, seumur hidupnya mempertanyakan, apakah  perkawinannya dengan sepupu pertamanya, Emma Wedgewood memiliki 'efek jahat perkawinan sedarah', yang dia pelajari dari tumbuhan maupun hewan.

Tiga anaknya Darwin meninggal sebelum berusia 10 tahun, dua diantaranya terserang penyakit menular. Sedangkan yang selamat sakit-sakitan.

Menurut peneliti Ohio State University dan Universidad de Santiago de Compestela Spanyol, keluarga Darwin diduga menderita masalah reproduksi.

Perkawinan sedarah bisa menyebabkan masalah kesehatan. Gen pembawa sifat yang buruk lebih besar muncul pada anak dari perkawinan sedarah dibanding anak dari perkawinan tidak sedarah.

Sebaliknya, jika gen kedua orang tua memiliki juga gen pembawa sifat yang baik, maka kemungkinan gen sia anak memiliki sifat yang baik juga lebih besar.

Studi terbaru ini dimuat secara rinci dalam jurnal Bioscience, memasukan data silsilah keluarga  Darwin-Wedgwood ke dalam program komputer khusus yang menghasilkan "koefisien pernikahan sedarah" -- yang menunjukan kemungkinan satu individu mendapatkan dua salinan gen yang dihasilkan dari pernikahan antarkerabat.

Hasilnya,  mengungkapkan pernikahan sedarah adalah faktor yang mungkin jadi penyebab lemahnya kesehatan anak-anak hasil perkawinan sedarah.

Anak-anak Darwin menderita dampak buruk pernikahan sedarah dalah derajat yang 'moderat'. Jika praktek perkawinan antarkerabat diteruskan, analisa menunjukan keterkaitan antara kematian anak usia dini dan perkawinan sedarah makin kuat,

Penelitian juga mengungkap bahwa pernikahan antar kerabat adalah praktek yang biasa di keluarga Darwin.

Ibu Darwin dan kakeknya juga bernama belakang Wedgwoods -- nama yang sama dengan istrinya. Kakek dan nenek Darwin masih keluarga dekat, sepupu ketiga.

Dari penelitian yang didasarkan catatan kelahiran dan kematian ditemukan, pada akhir abad ke 19 perkawinan sedarah adalah hal yang biasa di keluarga kaya dan terpandang. Mereka berharap perkawinan untuk bisa menghasilkan keturunan yang baik.

Selain meneliti silsilah, para peneliti juga mengkaji DNA dan analisa radiologi tulang untuk meneliti warisan genetik. Jenis penelitian ini juga dilakukan terhadap mumi.

Pada Februari 2010, sebuah tim peneliti internasional mengumumkan temuannya, bahwa koefisien perkawinan sedarah yang derajat tinggi diduga kuat menyebabkan kematian diri anak firaun, Raja Tutankamun.

Akibat negatif perkawinan sedarah juga diduga mengakhiri Dinasti Habsburg  -- yang pernah memerintah Spanyol selama hampir 200 tahun.



Emma Wedgewood


Sumber http://dunia.vivanews.com

Fakta Ilmiah di Balik Segitiga Bermuda


VIVAnews - Misteri melingkupi sebuah wilayah laut di dalam garis  imajiner yang menghubungkan  tiga wilayah yaitu  Bermuda, Puerto Riko, dan Miami di Amerika Serikat.

Ada yang menyebutnya 'Segitiga Setan', 'Limbo the Lost', 'Twilight Zone', dan yang paling tenar adalah sebutan 'Segitiga Bermuda -- terinspirasi dari artikel Vincent Gaddis di Majalah Argosy

Meski, dalam peta Amerika Serikat, The U. S. Board of Geographic, tak ada tempat bernama 'Segitiga Bermuda'. 

Wilayah ini jadi salah satu lokasi paling misterius, horor, dan menakutkan di muka Bumi. Apalagi, dalam sejarahnya, banyak kapal dan pesawat yang tertelan di lokasi itu. 

Legenda Segitiga Bermuda makin ramai diperbincangkan ketika  pada 5 Desember 1945 pukul 14.10 waktu setempat, lima pesawat yang dipiloti para penerbang  terlatih dari kesatuan Penerbangan 19 tiba-tiba hilang di segitiga itu. Padahal cuaca sedang cerah. 

Para pilot sempat meminta pertolongan lewat radio, namun, mereka tiba-tiba raib. Pesawat yang ditugasi mencari mereka juga raib misterius. Dilaporkan enam pesawat dan 27 orang hilang dalam peristiwa itu. 

Juga peristiwa hilangnya kapal induk USS Cyclops pada 1918, yang hingga saat ini jadi misteri terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat. 

Berbagai macam dugaan aneh muncul, ada yang mengatakan alien yang bersembunyi di bawah lautan, portal ke dimensi lain, gas methan, lokasi Atlantis yang hilang, hingga rumah iblis, Dajal.

Namun, ada juga penjelasan ilmiah yang lebih layak dipertimbangkan untuk menjawab misteri ini
***
Seperti di muat laman LiveScience, ada jawaban logis untuk menjelaskan hilangnya kapal atau pesawat di Segitiga Bermuda itu. 

Daerah Segitiga Bermuda rentan terhadap badai tak terduga. Ada gelombang -- Gulf Stream -- yang sangat cepat dan turbulen -- menelan serpihan kapal, pesawat, beserta penumpangnya.  Menghapus bukti-bukti terjadinya bencana.

Tak hanya itu, Laut di Segitiga Bermuda memiliki kedalaman hingga 30.000 meter atau lebih dari 9.000 meter dengan kondisi topografinya bisa 'menelan' kapal sehingga  tak pernah ditemukan. 

Laman Sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat, www.history.navy.mil, menjelaskan bahwa faktor signifikan yang menyebabkan hilangnya kapal  di Segitiga Bermuda adalah arus laut yang kuat disebut Gulf Stream. 

Sebelum telegraf, radio dan radar ditemukan, pelaut tidak tahu ada badai atau angin topan berada di dekatnya.Bencana itu baru ketahuan setelah ada perubahan di cakrawala.

Badai yang datang tiba-tiba itulah yang menyebabkan kapal angkatan laut  hilang di Bahama, Saratoga. Kapal dan-krunya hilang tak berbekas pada 18 Maret 1781. 

Dijelaskan juga bahwa tidak hanya di Segitiga Bermuda, banyak kapal-kapal Angkatan Laut AS lainnya telah hilang di laut karena  badai di seluruh dunia -- secara mendadak.

Kapal dan pesawat bisa hilang secara tiba-tiba di wilayah Segitiga Bermuda itu karena anomali kompas yang bisa mengacaukan sistem navigasi. Soal adanya anomali ini pernah dicatat oleh Columbus dalam pelayarannya. 

Dalam sejumlah catatan disebutkan bahwa Segitiga Bermuda adalah salah satu dari dua  lokasi di dunia yang memiliki anomali. Wilayah lain adalah laut Jepang dan Filipina, yang juga dikenal dengan nama yang mirip, 'Segitiga Formosa'.

***
Faktor cuaca juga ikut berperan mengapa kapal dan pesawat hilang di Bermuda. Pola cuaca Karibia-Atlantik sangat ekstrim. Badai lokal yang mendadak menimbulkan cipratan air kencang yang bisa jadi bencana bagi pelaut maupun pilot. 

Penelitian satelit bahkan membuktikan, adanya gelombang dahsyat setinggi 80 kaki atau bahkan lebih,  terjadi di wilayah laut terbuka, seperti halnya Segitiga Bermuda.

Gelombang ini bisa menghancurkan kapal besar dan membuatnya berkeping-keping. 

Ada juga faktor topografi dasar laut di Segitiga Bermuda. Dari benting [gundukan pasir tengah laut], pulau di bawah laut, hingga palung yang luar biasa dalam.

Dengan kombinasi arus kuat, kapal atau pesawat bisa terjebak di dasar laut untuk selamanya.
Sementara, seperti dimuat laman Pattayadailynews, 6 Mei 2010, ahli geokimia, Richard McIver pada 1981 memperkenalkan teori peran gas metan hidrat dalam misteri Segitiga Bermuda.
Kata dia, longsor di dasar Segitiga Bermuda besar kemungkinan mengakibatkan lumpur dan batu besar meluncur dengan cepat -- yang akhirnya merobek dasar laut dan membuka selubung lapisan gas.
Gas itu lalu pecah dan mengeluarkan metana yang menyebabkan gelombang besar.  Gas itu meledak di permukaan air tanpa peringatan dan menyulitkan setiap kapal atau pesawat yang lewat di lokasi itu.
Yang juga menyebabkan kecelakaan adalah faktor mnusia. Banyak pelaut dengan pengetahuan seadanya nekat menyeberangi daerah serawan Segitiga Bermuda. 

Penjaga laut Amerika Serikat selama ini telah mengabaikan faktor mitos atau fiksi di Segitiga Bermuda. Menurut pengalaman mereka, gabungan kekuatan alam dengan segala ketidakpastiannya adalah biang keladi 'kekalahan' manusia di Segitiga Bermuda.















Akhirnya, Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan!


Segitiga Bermuda,
Misteri hilangnya beberapa kapal laut dan pesawat terbang di wilayah yang disebut ‘Segitiga Bermuda’ kini tersingkap sudah. Singkirkan jauh-jauh teori tentang pesawat luar angkasa alien, anomali waktu, piramida raksasa bangsa Atlantis, atau fenomena meteorologis.
Segitiga Bermuda adalah sebuah fenomena gas akut biasa, demikian tulis Salem-News.com. Gas alam, sama seperti gas yang dihasilkan oleh air mendidih, terutama gas metana, adalah tersangka utama di balik hilangnya beberapa pesawat terbang dan kapal laut. Bukti dari penemuan yang membawa sudut pandang baru terhadap misteri yang menghantui dunia selama bertahun-tahun itu tertuang dalam laporan American Journal of Physics.
Professor Joseph Monaghan meneliti hipotesis itu ditemani oleh David May di Monash University, Melbourne, Australia. Dua hipotesis dari penelitian itu adalah balon-balon raksasa gas metana keluar dari dasar lautan yang menyebabkan sebagian besar, untuk tidak mengatakan semua, kecelakaan misterius di lokasi itu.
Ivan T Sanderson sebenarnya telah mengidentifikasi sona-sona misterius selama tahun 1960-an. Sanderson bahkan menggambarkan sebenarnya zona-zona misterius itu lebih berbentuk seperti ketupat ketimbang segitiga. Sanderson menemukan bahwa bukan saja Segitiga Bermuda tetapi Laut Jepang dan Laut Utara adalah dua area tempat kejadian misterius sering terjadi.
Para Oseanograf yang menjelajah di dasar laut Segitiga Bermuda dan Laut Utara, wilayah di antara Eropa daratan dan Inggris melaporkan menemukan banyak kandungan metana dan situs-situs bekas longsoran. Berangkat dari keterkaitan itu dan data-data yang tersedia dua peneliti itu menggambarkan apa yang terjadi jika sebuah balon metana raksasa meledak dari dasar laut.
Metana, yang biasanya membeku di bawah lapisan bebatuan bawah tanah, bisa keluar dan berubah menjadi balon gas yang membesar secara geometris ketika ia bergerak ke atas. Ketika mencapai permukaan air, balon berisi gas itu akan terus membesar ke atas dan ke luar.
Setiap kapal yang terperangkap di dalam balon gas raksasa itu akan langsung goyah dan tenggelam ke dasar lautan. Jika balon itu cukup besar dan memiliki kepadatan yang cukup, maka pesawat terbang pun bisa dihantam jatuh olehnya. Pesawat terbang yang terjebak di balon metana raksasa, berkemungkinan mengalami keruskan mesin karena diselimuti oleh metana dan segera kehilangan daya angkatnya.

7 Misteri Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda, juga dikenal sebagai Devil’s Triangle, adalah bentangan terkenal Samudera Atlantik berbatasan dengan Florida, Pulau Bermuda, dan Puerto Rico yang telah menjadi lokasi penghilangan aneh sepanjang sejarah. The Coast Guard tidak mengenali segitiga bermuda atau penjelasan supranatural untuk penghilangan misterius di tengah-tengahnya. Ada beberapa kemungkinan penjelasan bagi kapal-kapal yang hilang, termasuk angin topan, gempa bumi, dan medan magnet yang mengganggu kompas dan perangkat navigasi lainnya. Tapi jauh lebih menarik untuk berpikir jika mereka yang hilang tersedot ke dimensi lain, diculik oleh Alien, atau hanya menghilang ke udara.


Sungguh naas banyak penerbangan yang telah jadi korban karena Misteri Segitiga Bermuda. Cari tahu bagaimana pesawat ini tidak pernah terdengar lagi.

7. Teignmouth electron
Siapa yang mengatakan bahwa Segitiga Bermuda hanya menelan kapal dan pesawat? Siapa yang bilang itu tidak dapat membuat orang menjadi gila juga? Mungkin itu yang terjadi di Teignmouth Electron pada tahun 1969. The Sunday Times Golden Globe Race tahun 1968 meninggalkan Inggris pada 31 Oktober dan diperlukan masing-masing kontestan untuk berlayar solo dengan kapalnya. Donald Crowhurst adalah salah satu pendatang, tetapi ia tidak pernah berhasil mencapai garis finish. Para elektron ditemukan ditinggalkan di tengah Segitiga Bermuda pada bulan Juli 1969. Logbooks yang berhasil mencapai finish mengungkapkan bahwa Crowhurst itu menipu penyelenggara tentang posisinya dalam lomba. Kabar terakhirnya tanggal 29 Juni – ia percaya bahwa Crowhurst melompat ke laut dan menenggelamkan dirinya di Segitiga bermuda.

6.The Spray
Joshua Slocum, orang pertama yang berlayar solo di seluruh dunia, tidak seharusnya menghilang di laut, tapi tampaknya memang itulah yang terjadi. Pada 1909, Spray meninggalkan Pantai Timur Amerika Serikat untuk menuju Venezuela melalui Laut Karibia. Slocum tak pernah terdengar atau terlihat lagi dan dinyatakan meninggal pada tahun 1924. Kapalnya itu kokoh dan Slocum adalah seorang profesional, jadi tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Mungkin ia dihancurkan oleh kapal yang lebih besar atau mungkin dia dibawa oleh bajak laut. Tidak ada yang tahu pasti bahwa Slocum menghilang dalam perairan bermuda.

5. Star Ariel
Sebuah pesawat Tudor IV seperti Star Tiger meninggalkan bermuda pada 17 Januari 1949, dengan 7 awak dan 13 penumpang dalam perjalanan ke Jamaika. Pagi itu, Kapten JC McPhee melaporkan bahwa penerbangan itu berjalan lancar. Tak lama kemudian, pesan lain yang lebih samar datang dari kapten, ketika ia melaporkan bahwa ia mengubah frekuensi, dan kemudian tidak ada lagi yang mendengar. Lebih dari 60 pesawat dan 13.000 orang dikerahkan untuk mencari Star Ariel, tapi bahkan tidak sedikitpun sampah atau puing-puing yang pernah ditemukan. Setelah Ariel menghilang, Tudor IV tidak lagi diproduksi.

4. Star Tiger
Star Tiger, dipimpin oleh Kapten BW McMillan, terbang dari Inggris ke Bermuda pada bulan Januari 1948. Pada tanggal 30 Januari, McMillan mengatakan dia diperkirakan akan tiba di Bermuda pada jam 5:00 pm, tapi baik ia maupun salah satu dari 31 orang dalam pesawat Star Tiger yang pernah didengar dari lagi. Ketika Udara Sipil Departemen meluncurkan pencarian dan penyelidikan, mereka mengetahui bahwa SS Troubadour telah melaporkan melihat sebuah pesawat terbang rendah tengah-tengah antara Bermuda dan jalan masuk ke Teluk Delaware. Jika itu adalah pesawat Star Tiger, itu secara drastis tentunya. Menurut Udara Sipil Departemen, nasib Star Tiger masih merupakan misteri terpecahkan.

3. USS Cyclops
Ketika Perang Dunia I memanas, Amerika juga ikut dalam pertempuran. USS Cyclops, diperintahkan oleh Letnan GW Worley, yang tinggal di Pantai Timur Amerika Serikat sampai tahun 1918 ketika ia dikirim ke Brazil untuk mengisi bahan bakar kapal-kapal Sekutu. Dengan 309 orang dalam pesawat, kapal meninggalkan Rio de Janeiro pada bulan Februari dan mencapai barbados di Maret. Setelah itu, Cyclops tidak pernah terdengar lagi. Angkatan Laut mengatakan dalam pernyataan resmi, “Hilangnya kapal ini telah menjadi salah satu misteri yang paling membingungkan dalam sejarah Angkatan Laut, semua upaya untuk menemukan dirinya telah terbukti berhasil. Tak ada musuh kapal selam di Atlantik Barat pada waktu itu , dan pada Desember 1918 setiap upaya dilakukan untuk memperoleh dari sumber-sumber Jerman tentang informasi mengenai hilangnya kapal. ”

2. Flight 201
Pesawat Cessna ini meninggalkan Fort Lauderdale pada 31 Maret 1984, dengan route untuk Pulau Bimini di Bahama, tapi tidak pernah berhasil. Dipertengahan sampai ke tujuan, pesawat diperlambat dengan kecepatan secara signifikan, tapi tidak ada sinyal radio yang dibuat dari pesawat untuk menunjukkan tekanan. Tiba-tiba, pesawat jatuh dari udara ke air, benar-benar menghilang dari radar. Seorang wanita di Pulau Bimini bersumpah dia melihat sebuah pesawat terjun ke laut sekitar satu mil lepas pantai, tapi tidak ada reruntuhan yang pernah ditemukan.

1. Flight 19
Pada siang hari 5 Desember 1945, lima pesawat pembom torpedo Avenger meninggalkan Naval Air Station di Fort Lauderdale, Florida, dengan Letnan Charles Taylor seorang komandan dan 13 siswa pilot. Sekitar satu setengah jam dalam penerbangan, melalui radio Taylor mengatakan bahwa kompas itu tidak bekerja, tapi ia memperkirakan ia berada di suatu tempat di Florida. Letnan yang menerima sinyal radio tersebut memerintahkan kepada Taylor untuk terbang ke arah utara Miami, sebagai Selama dia yakin dia benar-benar di atas Floria. Meskipun ia adalah seorang pilot berpengalaman, Taylor mendapat kenyataan yang mengerikan dan semakin ia mencoba untuk keluar dari Florida, ia dan krunya pergi semakin jauh ke laut.
Saat malam tiba sinyal radio memburuk, sampai akhirnya tidak ada sama sekali dari Flight 19. Angkatan laut amerika menyelidiki dan melaporkan bahwa kebingungan Taylor yang menyebabkan bencana, tapi ibunya meyakinkan mereka untuk mengubah laporan resmi bahwa pesawat itu jatuh dengan penyebab yang tidak diketahui.

Sumber http://kencew.blogspot.com/7 misteri segitiga bermuda.

Kamis, 19 Mei 2011

Perompak Somalia Tak Kasari ABK Sinar Kudus

Tinggal bersama selama 46 hari dengan sekitar 30 perompak Somalia berwajah sangar, ternyata 20 anak buah kapal (ABK) Sinar Kudus mengaku tak mendapat perlakuan kasar dari para perompak.

"Kalau perlakuan kasar tidak ada. Kontak fisik juga tidak ada, mereka tidak melakukan kekerasan," ujar Mualim I Kapal Sinar Kudus, Masbukin ketika ditemui di Hotel Sheraton Bandara Internasional Soekarno Hatta, Sabtu (7/5/2011) malam.

Meski begitu, katanya, tetap suasana di dalam kapal setiap hari mencekam karena para perompak bersenjata tajam dan lengkap Mulai dari senapan laras panjang sampai senjata pelontar. Mereka juga selalu mengawasi gerak-gerak ABK. Untuk melakukan apapun, para ABK harus mendapat izin.

Selama dalam masa penawanan, ujarnya, para awak kapal hanya diberi makan sekali sehari. Namun mereka memberikan kebebasan untuk sholat.

"Kami setiap hari bisa sholat berjamaah. Tiada hari tanpa kami berusaha dan berdoa mohon bantuan Yang Kuasa. Kami masih punya keyakinan akan selamat," ujarnya.

Sekitar pukul 21.30 WIB, 20 awak buah kapal Sinar Kudus tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang. Mereka tiba dari Doha dengan penerbangan Qatar Airways dan langsung dibawa ke Hotel Sheraton Bandara.

Namun untuk urusan kebersihan, katanya, memang tidak terlalu diperhatikan. "Bahkan untuk buang hajat bisa dilakukan di mana saja. Jadi istilahnya, kapal Sinar Kudus sekarang sudah seperti kandang wedhus (kandang kambing)," ujarnya.

Masbukin terus mengucapkan syukur atas pembebasan dirinya dan rekan-rekannya dari kawanan perompak. Menurutnya, selain usaha dari pemerintah, pembebasan itu juga karena kesabaran dirinya dan rekan-rekannya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena para perompak sebenarnya bisa melakukan apa saja terhadap keselamatan nyawa mereka.



(Ternyata masih ada sisi baik dari para perompak yang dapat ditunjukkan walaupun mereka dianggap sebagai ancaman) 

Kisah Awak Kapal SINAR KUDUS dengan Perompak Somalia





Sugianto, kepala kamar mesin (KKM)  Kapal MV Sinar Kudus, asal Kediri disanedra perompak Somalia di kamar mesin selama 47 hari.

Selama di kamar mesin, Sugianto tidak diperbolehkan melihat cahaya matahari. Dirinya juga mengaku diperlakukan tidak manusiawi oleh para perompak.

"Saya ditahan di kamar  mesin selama 47 hari, sejak 16 Maret-1 Mei 2011," akunya, kepada okezone, Minggu (8/5/2011) dini hari.

Sugianto menambahkan, di kamar mesin dirinya sangat menderita dan stres. Dia hanya tidur beralaskan lantai kapal yang kotor, dikelilingi mesin-mesin besar yang bising.

"Selama menjadi sandra, saya tidak pernah mandi. Pakaian yang saya pakai hanya satu potong," ungkapnya.

Tidak hanya itu, Sugianto juga diperalat para Perompak untuk memperbaiki mesin-mesin kapal mereka yang rusak. Selama itu, Sugianto mengaku sudah memperbaiki enam mesin kapal perompak yang rusak.

"Mereka minta dibuatkan jangkar dan diperbaiki mesin kapalnya yang rusak. Saya sempat memperbaiki enam mesin kapal Perompak," terangnya.

Saat berhasil memperbaiki mesin kapal perompak, Sugianto tidak pernah mendapat imbalan. Sebaliknya, Sugianto disuruh menjaga kondisi mesin setiap waktu.

"Di kamar mesin itu ada generator, mesin besar, boiler dan mesin hidup. Kita jaga rutin," tambahnya.

Kapal Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesai dibajak perompak di perairan Laut Arab saat mengangkut biji nikel milik PT Aneka Tambang dari Sulawesi Tenggara menuju Rotterdam, Belanda. Penyanderaan terjadi pada 16 Maret 2011 lalu.  Sandera berhasilkan dibebaskan pemerintah Indonesia, Minggu 1 Mei lalu dengan membayar uang tebusan.