Selamat Datang

Aspirasi anak muda Kutai Barat

Kamis, 07 April 2011

ADORASI

  


1.Apakah itu Adorasi Sakramen Maha Kudus?
    Adorasi Sakramen Maha Kudus adalah tindakan penyembahan Tuhan yang hadir dalam rupa Ekaristi yang telah dikonsekrasikan. Berpegang pada janji yang diberikan oleh Yesus dalam Perjamuan Terkahir, yang mengatakan, "Inilah Tubuh-Ku" dan "Inilah Darah-Ku", maka pada oleh kuasa Roh Kudus, dalam doa konsekrasi yang diucapkan para imam, maka hosti diubah menjadi Tubuh Kristus, dan anggur menjadi Darah Yesus. Dengan demikian hosti yang telah dikonsekrasikan oleh Sabda Tuhan itu menjadi Tubuh Kristus, Sang Allah Putera. Maka, berdoa dihadapan Sakramen Ekaristi tersebut, sama dengan berdoa dihadapan Allah sendiri. Penghormatan terhadap Sakramen Maha Kudus ini dilakukan setiap kita berlutut ataupun memberi hormat di hadapan tabernakel yang di dalamnya diletakkan Sakramen Maha Kudus, menghormat sebelum Ekaristi/komuni dalam Misa Kudus, ataupun pada saat Sakramen Maha Kudus ditahtakan.

2.Pentahtaan Sakramen Maha Kudus
    St. Alfonsus Ligouri mengarkan, "Dari semua devosi, penyembahan kepada Yesus dalam Sakramen Maha Kudus adalah devosi yang terbesar setelah sakramen-sakramen, dan sesuatu yang paling berkenan kepada Allah dan yang paling berguna bagi kita." Berikut ini adalah cara-cara untuk merayakan adorasi Ekaristi:

    a)   Pada saat Misa Kudus:
Kita berlutut pada saat imam mengangkat Sakramen Mahakudus tersebut sambil berkata "Inilah Anak       Domba Allah..." Sebelum menerima Komuni, tunduklah dan berilah penghormatan kepada Kristus yang hadir dalam rupa roti dan anggur.

    b)   Pada saat pentahtaan Sakramen Maha Kudus
Pada paroki tertentu pentahtaan Sakramen Maha Kudus diadakan seminggu sekali, yang seringkali dilanjutkan dengan diperblehkannya umat untuk datang dan menyembah Kristus dalam Sakramen maha Kudus.

    c)   Devosi 40 jam
Di beberapa paroki juga diadakan 40 jam Adorasi Ekaristi, diadakan setahun sekali.

    d)   "Perpetual Adoration" / Pentahtaan Sakramen Maha Kudus untuk adorasi tanpa putus selama 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu.

    e)   Mengujungi/ singgah di gereja untuk memberikan penghormatan kepada Kristus yang hadir dalam tabernakel.

    f)   "Benediction", setelah pentahtaan dan adorasi, maka Sakramen Maha Kudus digunakan untuk memberkati umat. Umumnya diiringi lagu O Salutaris Hostia, dan Tatum Ergo.

    g)   Prosesi
Perjalanan parade umat dan imam dalam memberi penghormatan kepada Sakramen Maha Kudus.



3. Apa yang dapat dilakukan pada saat kita melakukan Adorasi Sakramen Maha Kudus?
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dilakukan dalam Adorasi Sakramen Maha Kudus:


a) Berdoa dari kitab Mazmur atau membaca doa Ibadat Harian. Kita dapat memilih Mazmur yang berisi pujian, ucapan syukur, permohonan ampun ataupun permohonan agar didengarkan Tuhan. Atau kita dapat pula mendoakan Ibadat Harian yang dibacakan oleh Gereja sepanjang tahun.


b) Mengulangi "Doa Yesus" Mengulangi doa, "Tuhan Yesus, kasihanilah aku, yang berdosa ini". Ulangilah terus, sampai hati dan pikiran anda tenang dan masuk dalam doa kontemplasi.


c) Merenungkan Kitab Suci (Lectio Divina) Pilihlah salah satu perikop dalam Kitab Suci. Pusatkan perhatian pada salah satu ayat yang menyentuh kita saat itu dan mohonlah agar anda dapat memahami apa yang Tuhan inginkan anda pahami akan ayat itu.


d) Bacalah riwayat hidup para Santa/ Santo, membaca riwayat hidup mereka dan berdoa bersama di hadapan Sakramen Maha Kudus.


e) Curahkan isi hati kepad Kristus dan sembahlah Dia. Kita dapat pula datang dan mencurahkan isi hati kita kepada-Nya, menyadari bahwa kita berada di dalam hadirat-Nya. Kita berdoa seperti St. Fransiskus Asisi, "Aku menyembah-Mu, O Kristus, yang hadir di sini dan di semua gereja di seluruh dunia, sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia." 


f) Mohonlah ampun kepada Tuhan dan berdoalah bagi orang-orang lain. 


g) Berdoalah rosario. Berdoa rosario dan memohon agar bersama Bunda Maria kita dapat memandang Kristus di dalam Ekaristi. 


h) Duduk dengan tenang dan alami hadirat Tuhan. kita dapat pula duduk tenang dalam hadirat Tuhan seperti hanya kita sedang mengunjungi seorang sahabat. 


i) Di akhir Adorasi, dapat diucapkan doa penutup. 

2 komentar:

  1. Yerry : seseorang yang belum menerima sakramen baptis masih tetap bisa mengikuti seluruh prosesi Adorasi Sakramen Maha Kudus. Hanya saja dia tidak dapat menerima tubuh Kristus dalam bentuk hosti (komuni)karena belum memenuhi syarat untuk mendapat komuni pertama yaitu sakramen babtis.

    BalasHapus