Selamat Datang

Aspirasi anak muda Kutai Barat

Selasa, 12 April 2011

"Holidays in Hell: Bali’s Ongoing Woes"

                                           
                                          1) Ketidakpuasan jelas terlihat dari wisatawan ini.


Denpasar - Pemprov Bali gerah dengan pemberitaan Time yang menyebut berlibur di Bali bak liburan di neraka. Mereka menganggap pemberitaan Time soal pariwisata di Bali, tidak akurat dan penuh opini.


Humas Pemerintah Provinsi Bali Putu Suardhika menyangkal semua isi pemberitaan Time. "Penulis hanya melihat sepintas Pantai Kuta tentang tumpukan sampah dan pencemaran pantai," kata Suardhika kepada wartawan di kantor Gubernur Bali, Jl Basuki Rahmat, Denpasar, Selasa (5/4/2011).


Time terbitan 1 April 2011, memuat artikel yang ditulis Andrew Marshall menyebutkan Bali adalah tempat berlibur yang seperti neraka. Pantai Kuta disebutkan tercemar bakteri dan plankton yang membusuk yang menyebabkan alergi. 


Dalam tulisan berjudul "Holidays in Hell: Bali’s Ongoing Woes", Marshall membeberkan penyebab citra Bali berubah menjadi pariwisata neraka. Ia menyebutkan Bali penuh sampah, limbah industri, dan kemacetan lalu lintas di Bali selatan yang sudah akut. 


Ia juga menyebutkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika tak mendapatkan dukungan untuk moratorium pembangunan infrastruktur pariwisata di Bali selatan. Suardhika mengatakan penulis Time tak menggunakan narasumber yang kompeten tentang pencemaran Pantai Kuta.


"Bali tak sama dengan Pantai Kuta meskipun Pantai Kuta adalah ikon pariwisata Bali," ujarnya.


Suardhika menyebutkan, kemungkinan besar penulis Time melihat Pantai Kuta penuh sampah yang belum dibersihkan usai upacara agama. Ia pun mengatakan Pemerintah Bali telah berbuat banyak menjaga Bali tetap bersih dan hijau.


"Bali tetap destinasi wisata terbaik di dunia dan tidak akan mengurangi kunjungan wisatawan ke Bali," kata Suardhika yakin.


2) Pemprov Bali boleh gerah tetapi inilah kenyataanya.



3) Tak pernah bosan meski sampah tak kunjung habis.

4) Bersantai bersama sampah-sampah.


Turis Keluhkan Pantai Kuta yang Penuh Sampah

Jakarta-Pantai Kuta yang kotor dipenuhi sampah mendapat protes dari wisatawan. Mereka kecewa melihat pantai tak lagi seindah yang dibayangkan dan dinikmati sebelumnya.  


Protes wisatawan mancanegara itu diakui oleh Ketua Satgas Pantai Kuta Gusti Ngurah Tresna saat berbincang-bincang dengan detikcom, Rabu (6/4/2011).

Wisatawan mancanegara asal Jerman mengeluh dengan dipenuhi tumpukan sampah, Pantai Kuta tak lagi eksotik. "Dia melihat di promosi bahwa Pantai Kuta sangat indah dan eksotik, namun begitu tiba di pantai, ia kecewa. Inikah surga, katanya menyindir," kata Tresna.

Mendapat protes, Tresna langsung merespon keluhan wisatawan asing tersebut membersihkan Pantai Kuta dari tumpukan sampah.

Ia pun mengerahkan seluruh pedagang di pantai, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Badung, serta menurunkan tiga kendaraan alat berat.

"Ternyata wisatawan itu menunggu aksi kita membersihkan sampah. Namun, ia kembali melihat, setelah pantai bersih, sampah lainnya kembali datang ke pantai Kuta. Jadi, sepanjang angin kencang, sampah dari berbagai daerah akan tetap datang ke pantai ini," kata  Tresna.

Meskipun dipenuhi tumpukan sampah, Pantai Kuta tetap menjadi salah satu tujuan wisatawan selama berlibur Bali. Wisatawan domestik dan mancanegara  menikmati keindahan pantai meskipun berdesakan dengan tumpukan sampah di sepajang garis pantai Kuta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar